Jumat, 26 Agustus 2011

Dedicated to My Mom "Happy B'Day"


 
Mamma...
You gave life to me
Turned a baby into a lady
 

"Saengil Cukha hamnida Omonim"
And mamma
All you had to offer
Was a promise of a lifetime of love
Now I know
There is no othe
Love like a mother's love for her child
And I know
love so complete
Someday must leave
Must say goodbye
Goodbye's the saddest word I'll ever hear
Goodbye's the last time I will hold you near
Someday you'll say that word and I will cry
It'll break my heart to hear you say goodbye
Mamma
You gave love to me
Turned a young one into a woman
And mamma
All I ever needed
Was a guarantee of you loving me
'Cause I know
There is no other
Love like a mother's love for her child
And it hurts so
That something so strong
Someday'll be gone, must say goodbye
Goodbye's the saddest word I'll ever hear
Goodbye's the last time I will hold you near
Someday you'll say that word and I will cry
It'll break my heart to hear you say goodbye
But the love you givin me will always live
You'll always be there every time I fall
You are to me the greatest love of all
You take my weakness
and make me strong
And I will always love you
Till forever comes
And when you need me
I'll be there for you always
I'll be there your whole life through
I'll be there Please stop crying its me, mamma
I'll be your beacon through your darkest night
I'll be your wings that guide your broken heart
I'll be your shelter through the raging storm
and I will love you till forever comes
'Till we meet again...
Until then...Goodbye

*Special untuk my lovely Mom, Saengil Cukha Hamnida Omonim....*

Priestly Blessing

Tidak pernah meragukan bahwa perjalanan waktu begitu cepat
Setiap orang bertumbuh dg caranya
Tidak terprediksikan kapan ujian menjelma sebagai isyarat menuju dewasa
Bertahan ditengah caci maki dan menjadi rendah hati dg segala sanjung puji
Tidak semudah berteori memang.....
tapi karna itulah "Koridor Bijaksana" diciptakan untuk menjadi penuntun
Kemudian atas segala bentuk "rasa" yg lebih dari sekedar rumit
dan Meletakkan sujud serta tawakal sebagai penyederhana yg sejuk

Tuhanku....
Peneguran-Mu adalah sahaja yg sempurna
Membolak-balikan hati 
Namun menyertai dalam proses menuju kesimpulan
dan Berlabuh pada air mata yg lantas tergantikan dg senyum syukur

Tuhanku....
Ajari kami cara-Mu yang paling sederhana untuk apa yang tidak bisa kami jelaskan dan lakukan
Jaga hati kami untuk tetap berada di jalan yang Kau ridhoi
Ijinkan logika kami tetap pada tempat yang telah Engkau atur dg pertimbangan-Mu
Tuntun kami dengan petunjuk dan hidayah-Mu...
dan jadikan kami umat yg bermanfaat untuk kebaikan...amin

"Keep praying and blessing to Alloh"









 


 


 











Senin, 22 Agustus 2011

Super Mom

Ini kisah haru yg sy temui pada hari Sabtu, 20 Agustus 2011 di salah satu rumah sakit swasta terbesar di Jogja. Sebenarnya hari itu juga sy ingin menulis, tp kondisi tubuh sy tidak memungkinkan...alias tepar, hehe.  Dan hari ini Alhamdulillah sudah sangat membaik, dan mari menulis...aza aza fighting!

Sabtu siang menjelang sore, sy menuju RS bersama ibu  tercinta yg lebih sering sy panggil "momy". Daann....antriiiaan lamaaaa, ternyata banyak jg orang yg sakit. Sy mengambil tempat duduk, dan ibu duduk di sebelah sy. Hmmm, lama sy  tidak merasakan moment seperti ini...tenaaang sekali rasanya. 

Kemudian mata sy tertuju pada seorang anak yg menderita "Hydrocepalus" yg sedang tertidur di pangkuan ibunya yg tepat duduk di belakang bangku sy. Astagfirulloh, ibu sy langsung memegang tangan sy...dan berbisik "Astagfirulloh dek, kasian". Kepala si anak membesar dan sangat besar, entah berapa diameternya...yg jelas sangat besar, kemudian pertumbuhan gigi dan saluran pencernaannya tidak sempurna, serta gerak motorik nya pun tidak sempurna..tp tinggi badannya bertumbuh. 
Dalam kondisi kepala pusing dan suhu tubuh meningkat, inginnya sy tertidur di bangku sambil menunggu antrian ketemu dokter. Tp ternyata sy tidak cukup mampu menahan rasa ingin tahu tentang kondisi anak itu. Akhirnya sy berinisiatif membuka obrolan dg si ibu...sy membuka obrolan dg menanyakan usia anaknya. Dan si ibu menjawab 10th. Suaminya sudah meninggal sejak anaknya berusia 5th, si ibu merawat anak laki-lakinya seorang diri. Anaknya yg 10th tidak tumbuh normal seperti anak 10th pada umumnya. Anaknya tidak bisa makan nasi, dia hanya makan bubur dan minum dg bantuan botol (dot). Dia tidak bisa berdiri, berjalan, bahkan berlari seperti anak 10th lainnya. Dia hanya bisa berbaring, bahkan sy melihat si ibu mengganti "pempers" untuknya. Dan mirisnya lagi, si ibu juga tidak dalam kondisi fisik yg sempurna...mata sebelah kirinya seperti ada benjolan sehingga penglihatannya kurang sempurna. Si ibu dg penuh kesabaran merawat anak semata wayangnya. Bayangkan saja, rumahnya di sekitar Jl. Parangtritis...dan hrs 2 kali naik bus, seorang diri pula. Si ibu harus menggendong anaknya dan sy ga sanggup membayangkan betapa beratnya, tp sy yakin bahwa kekuatan kasih sayang seorang ibu mampu mengalahkan ribuan ton. 
Terima kasih ya Alloh untuk hari itu, untuk ijinmu mempertemukanku dg mereka. Tak tampak sedikit pun lelah di wajah si ibu dan tak terdengar rintihan keluh kesahnya, bahkan si ibu terus menghibur anaknya seperti layaknya seorang ibu menghibur bayi kecilnya. Dan ketika pandangan orang-orang tertuju padanya, ia masih bisa tersenyum....terseyum untuk dirinya sendiri dan anaknya, itu yg sy cermati. 
Banyak hal kemudian sy bisa belajar dr pertemuan itu, semakin mengingatkan sy betapa Alloh telah mengatur kehidupan ini dengan cara-NYA yg sempurna. Alloh menciptakan seorang wanita yg dalam darahnya mengalir kodrat seorang ibu. Alloh memberikan signal kehidupan dalam rahim seorang ibu, dan memberikan kekuatan serta perlindungan-NYA selama 9 bulan...Subhanalloh. Anak adalah "amanah" dr penguasa kehidupan...dia lahir ke dunia dg istimewa, dan tak ada satu pembenaran yg meragukan nya. Bahwa amanah itu sekiranya ditunaikan, dengan kapasitas kita sebagai manusia dan tentu saja dengan pertolongan Yang Maha Kuasa. 
Dan sesungguhnya, ibu adalah dokter terbaik untuk anaknya...ini menurut sy, karna sy tenang ketika berada di dekatnya...pelukannya tak pernah berubah dimakan waktu, dan kehangatannya tak pernah redup seiring bertambahnya usiaku. Dan special untuk semua ibu di seluruh dunia.....terimakasih telah menjadi ibu yg luar biasa untuk anak-anakmu, peluk dan cium untukmu mom....give ur smile to the world

Senin, 15 Agustus 2011

"Indahnya Bersyukur"

"Kesiangan"....sy mengawali hari ini dg kata tersebut. Berangkat kerja seperti biasa dg "red spinny" sy, mata terus melihat jam tangan..karna jarum jam terus bergerak mendekati jm 8. Alhasil ugal-ugalan di jalan, dan mengejar waktu supaya tidak terlambat. Hammpiir saja...menabrak bus kota, tp Alhamdulillah...Tuhan masih melindungi sy. Dan Alhamdulillah juga jam masih bersahabat dg sy...karna kali ini sy tidak terlambat (hehehe). Dari sekian banyak pertolongan Alloh dan limpahan berkah yg tak terhitung, kemudian sy teringat beberapa kejadian yg kerap sy temui. 
Kemaren sekitar jm 16.30, dalam perjalanan menuju rumah setelah 8jm bekerja...sy menemui dua orang bapak2 paruh baya menarik gerobak sampahnya tanpa alas kaki. Tampak piluh di wajah rentanya, menerjang keramaian jalan raya...bapak itu tetap menarik gerobaknya dengan penuh semangat. Hmm...hati sy bergetar, lalu pikiran sy meraba pd sisi manusiawi sy yg kadang lupa untuk bersyukur. Sekitar dua hari yg lalu, sy menjumpai seorang kakek menjajakan korannya di perempatan lampu merah. Dengan harga Rp. 1000,-/koran, di tengah hiruk pikuk jalan raya dan teriknya matahari..si kakek berjalan dr satu motor ke motor lain, dan satu mobil ke mobil lainnya. Kemudian sy melihat seorang bapak2, memikul kerupuk dagangannya...berjalan tanpa henti, dan entah sudah berapa kilometer yg ia tempuh. Kemudian ingatan sy membawa sy pada peristiwa kakek2 berusia sekitar 75th-an beberapa waktu yg lalu, yg pernah menjajakan keripik belutnya ke kantor...kakek itu mengendarai sepeda sederhananya dr Klaten. Membayangkan perjalanannya pun membuat sy merinding, terpikir betapa kerasnya mencari uang demi sesuap nasi. Dan masih banyak peristiwa2 lain, yg seharusnya dapat membuka mata sy untuk dapat lebih bersyukur. 
Uang seribu rupiah bagi beberapa orang mungkin tidak cukup berarti, tp untuk beberapa orang, mendapatkan seribu rupiah butuh usaha sangat keras. Dua sisi yg sangat berlawanan, tapi inilah realita kehidupan. Ada orang2 yg bergelimang harta, rumah bak istana, mobil berjajar di garasinya...tapi merasa masih belum cukup, kemudian ada beberapa orang tinggal di rumah susun, hanya bermodal kedua kaki sebagai sarana transportasi, dan makan dg menu seadanya...tapi hati mereka tenang karna merasa cukup. Ada beberapa orang yg "nrimo", menerima berapapun hasilnya. Dan ada orang yg "ga nrimo"...tidak menunaikan hak orang, istilah lainnya adalah mengambil hak orang untuk kepentingan pribadi. 
Pertanyaannya adalah, bahagiakah mereka? sy pun tidak tahu, karna bukan kapasitas sy untuk menghakimi. Karna ini tentang pilihan, dimana pilihan itu akan dipertanggungjawabkan oleh si empunya di hadapan-NYA. Menurut kamus sy, ukuran kebahagiaan bukanlah terletak pada raupun materi...tp pada hati yg tawakal, ikhlas, dan bersyukur tiada henti. Pernah sy merasa tidak bersyukur, lantas Alloh menegur sy dengan cara-NYA. DIA membukakan mata dan hati sy dengan peristiwa yg tidak mengenakkan dan kita menyebutnya dg "masalah". Mengingat betapa besar cinta-NYA pada sy, rasanya syukur sj tidak cukup. Kemudian musibah yg menimpa kakak kandung sy mggu lalu, menampar hati kecil sy...mengingatkan sy untuk jangan lupa bersyukur, karena Alloh menunjukkan kasih sayang-NYA dibalik musibah....yaitu nikmat sehat untuk kami sekeluarga. Sepatutnya semua kita kembalikan pada-NYA....sekeras apapun kita berusaha, jika IA tidak berkehendak..maka tak juga terjadi. Apapun yg kita miliki saat ini, jangan katakan "kurang"...karena ketika "kurang" menurut kita...maka akan jadi "lebih" untuk orang lain. Begitulah kemudian cara sy berpikir....dan Alhamdulillah sy bahagia dg apapun yg sy miliki. Indahnya bersukur melebihi apapun, dan ini pilihan sy....***)

Selasa, 09 Agustus 2011

De' Simplest Dream

(This is it "Kak Jul and Yulia-its me)
Tepat jm02.30 dini hari....lagi2 ga bisa tidur, padahal ingin sekali dan lupa sesaat setumpuk "PR" yg terasa sangat berat. Dan lagu Suzy Miss A "Winter CHild" masih jd andalan, karna ga tau kenapa senang sekali dg lagu ini, biarpun ada yg bilang bikin ngantuk (hehehehe)....tp sekai mendengar ingin yg kedua ketiga dan kesekian kali mendengar. Tenang dan enak bgt didenger. Tiba-tiba inget obrolan ringan dg teman kerja yg uda seperti kakak ku sendiri, tepatnya obrolan ringan di siang bolong Selasa kemaren. Di tengah setumpuk "PR" dan tentunya rasa jenuh, serta CCTV yg sangat menyebalkan, tiba2 kami berbicara tentang MIMPI. Anak kecil ketika ditanya tentang mimpi ato cita-cita nya, mereka  akan dg sangat bangga menjawab "dokter", "pilot", "presiden", "dan berbagai profesi prestisius lainnya. Dan sy juga pernah melalui tahap perkembangan seperti itu, haha...) Dan kini kami sudah memasuki tahap perkembangan dewasa awal, begitu kata teori perkembangan yg sy inget ketika kuliah Psikologi Perkembangan. Lulus kuliah, kerja, dan menikah...itu juga kata teori, tp memang begitu adanya. Rutinitas pekerjaan yg kadang memang membosankan, dan orang2 yg kadang tdk bisa kita prediksikan....sah-sah saja ketika ada ketidaksesuaian yg kadang berimbas pada ketidakpuasan kerja. Dan benar kadang merasa "Bosan jadi Pegawai". Kak Jul, itu panggilan untuknya....memulai obrolan yg menyimpang dr dunia ke HRD-an, dan cukup lucu sy kira. Dari keinginan berwiraswasta, punya toko klontong di pasar, punya rumah makan, pengen jadi guru SLB, punya butik sendiri....tappiiiii....kami sama2 mengakui kalo lemah dlm urusan mengelola keuangan (hahaha). Tapi pasti ada waktunya kami akan jd ibu2 yg handal dlm mengelola keuangan, terutama ketika suatu hari nanti secara perlahan kodrat kami sbg wanita membawa kami pd sebuah "prioritas". Dan mimpi kami ternyata ga jauh berbeda, yaitu ingin menikah, melahirkan anak, ngurus anak dan keluarga. Karier utama yg kami mimpikan adl jd ibu rumah tangga, dan mengikuti dimanapun suami kami kelak tinggal....karna kami percaya rejeki sudah ada yang mengatur dan rejeki itu bs dicari dan datang dr segala penjuru dunia, sekalipun di daerah pedalaman (hmmm...mgkn juga ga ada mall sbg tempat hangout, hahahaiiy). Mimpi yg sederhana, dan atas restu Alloh semoga mimpi kami bisa terealisasi. Pasti akan datang saat itu, jauh ato dekat...cepat ato lambat, itu hanya soal waktu. Karna sy yakin dan percaya bahwa Alloh telah mempersiapkan skenario terbaik dan terindah untuk umat-NYA, dan DIA akan memberi apa yang kita butuhkan, tidak lagi sekedar apa yang kita inginkan. Dan di detik ini, sy tetap merasa bersyukur....bahagia ato tidak hanya tentang bagaimana cara kita bersyukur. Di balik sebuah MIMPI ada sebuah HARAPAN, semoga Engkau merestui nya ya Alloh....amin

The Rainbow of a Hope

Ada banyak cara untuk menjelaskan apa yg tidak bisa terwakilkan dg kalimat secara detail. Jika mulut tidak bisa mengeluarkan kata, maka bahasa non verbal bisa sedikit memberi penjelasan. Sepasang mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, rasio untuk berpikir. Dan logika untuk melengkapi sense kita sebagai manusia. Melihat apa yg disebut semu, karna itulah cara nya bertahan

Mendengar pernyataan  bahwa "I'm oke..n i'll be oke", tp tidak selaras dg senyum yg "genuine"
Lagi....karna itulah cara nya bertahan untuk meminimalkan konflik di dalam dirinya. Ada satu hari dimana apa yg terlihat sulit justru berasa sangat mudah, dan apa yg mudah justru berasa sangat sulit. Ada satu hari dimana km harus menyerah dan ada satu hari dimana km harus bertahan. Ada satu hari dimana km harus menangis dan ada satu hari dimana km harus tertawa.
Saya, kamu, dia dan mereka,,,,
Menempatkan empati sebagai respon humanistik...tertawa dan menangis. Kadang tidak perlu lagi penjelasan, hanya ingin meyakinkan bahwa semua akan baik adanya. Sy, kamu, dia dan mereka tidak sendiri.
Ini hanya tentang sebuah perjalanan waktu yg tdk bs dicegah. Hanya tentang bagaimana cara Tuhan memberi kesempatan hamba-NYA untuk belajar dan bersyukur. Dan tentang bagaimana cara Tuhan mengirimkan jawaban atas doa dan ikhtiar melalui cara-NYA yg tak terduga.
"Just like the rainbow after the rain, a good thing will always happen after you experience pain....Insya Alloh amin"....keep fighting guys, aza aza fighting!

"Unforgettable-JOGJA"

Daerah Istimewa Yogyakarta...kota budaya dan kota pelajar, diakui ato tidak....ternyata sudah sangat berbeda dr 10 ato 15 tahun yg lalu. Masih jelas diingatan sy, ketika itu sy duduk di bangku sekolah dasar. Waktu itu mall di Jogja yg masih bertengger megah adalah Ramai dan Malioboro Mall, dan menyusul Galeria. Makanan cepat saji seperti KFC, McD, Wendhis ato CFC pun menjadi barang yg sangat mahal saat itu. Masih ingat jelas ketika itu sy harus mengumpulkan uang jajan sy, dan sy tabung di celengan tanah liat...tujuan nya cm satu, pengen maen sama temen2 dan makan di KFC/Wendhis (polos sekali pikiran anak2). Kemudian tahun makin banyak, banyak perkembangan dan perubahan di kota ku tercinta. Sekitar tahun 2003, saat itu sy duduk di bangku SMA....lalu lintas sudah mulai padat, karna sy merasakan sendiri macet dan polutifnya Jogja saat berangkat dan pulang sekolah. Makin kesini....Jogja sudah bergeser jadi kota hedonis seperti Jakarta atopun Bandung. Segala fasilitas keduniawian makin mudah diakses, tempat hiburan, tempat makan, supermarket, bahkan restoran cepat saji saat ini bukan lagi menjadi barang yg mahal. Kadang sy merindukan Jogja yg dulu, yg tenang, sederhana, sekaten yg merakyat, dan setiap sudut kota yg mempunyai ciri khasnya bahkan mbok2 jamu yg beredar di sore hari menjajakan dagangannya. Hmm...kadang merasa sangat sumpek di jogja, akses jalan2 tertentu macet dan semrawut. Meskipun demikian...jujur sy akui, Jogja membuat sy tidak ingin pergi lama2. Jogja membuat sy selalu ingin kembali, karna di Jogja sy menemukan ribuan pengalaman yg tak ternilai.  Dari kampus UGM yg bertengger megah, kemacetannya di SunMor atopun moment ngabuburit khas Ramadhan, Tugu, Lempuyangan, Amplas, Malioboro, Alun2, Beringharjo....bahkan angkringan yg selalu dirindukan. Selalu dan ingin sy katakan kepada sahabat-sahabat sy yg mayoritas sudah meninggalkan Jogja karna mimpi mereka (sementara sy masih setia di sini), bahwa "Jogja masih setiap menuggu kalian untuk melepas rindu karna Jogja begitu istimewa untuk dilupakan"...percaya ato tidak, pasti mereka sangat dan sangat merindukan JOGJA...cz every moment in Jogja is special and so memorable, sama seperti sy yg selalu merindukan mereka...sukses untuk kalian semua teman, hehehe

Senin, 08 Agustus 2011

"My Greatest July"


Bulan ke-7 di tahun 2011...it called "July". Rutinitas sehari-hari tidak berubah....bahkan load pekerjaan di titik tertinggi. Stress kerja pasti, pesimis kadang...tp tidak ingin menyerah karna aku yakin semua akan teratasi. Yaah...modal yakin ku terjawab ketika apa yg tadinya aku pikir sulit dan tidak mungkin, ternyata bisa terealisasikan...alhamdulillah ya Alloh. Suatu hari di bulan July, melihat mata yg ingin bicara tp tertahan. Melihat hati yg berkecamuk tp terlalu sulit untuk berlafal. Diam...melihat...dan menunggu, itu yg aku mampu. Kemudian perasaan ini menggugah empatiku hingga ke ubun-ubun, dan menangislah sy..hehe) Di sisi lain, entah Alloh sedang menguji ku ato sedang mengirimkan pertanda-NYA....kembali merasakan tidak tenang, hati sedang merasa sangat tidak tenang. Tp lagi dan lagi....mekanisme defense ku berkata bahwa i'm oke, cukup senyum dan everything is gonna be ok! Minggu ke-4 di bln July, hmm....ujian apa lagi ini? dalam sujud dan ikhtiarku hny memohon...apapun yg terbaik semoga dimudahkan, kemudian jadikanlah aku ridho menerimanya. Tepat tgl 28 July...sujud syukur ku pada-MU ya Alloh...masih Engkau ijinkan aku menghirup nafas di dunia, msh Kau ijinkan aq berkumpul dg seluruh keluargaku, dan semua orang yg menyanyangiku. Yeah, 24th yg lalu ibuku melahirkanku di dunia...dg usaha sangat keras dan dg beberapa kali induksi yg sangat menyakitkan (karna HPL mundur hampir 30hari, hehe). Kamis, 28 Juli 2011....air mataku tumpah tak tertahankan, melihat begitu istimewanya perhatian sahabat-sahabatku, trutama "MbokMate", keluarga, dan semua orang di sekelilingku. Berbagai kejutan indah, rangkaian doa dan harapan...bahkan rasa yg berkecamuk membuat hariku menjadi tak terlupakan. Dan menyusul  kado terindah dari-NYA, yaitu bertemu dengan indahnya Bulan Ramadhan...what a perfect moment, "My Greatest July"...Alhamdulillah