Aku belajar banyak dari segala macam peristiwa, termasuk dari rasa sakit dan marah yg terkadang tak bisa terhindarkan. Aku belajar jujur dari setiap kebohongan, belajar bersyukur dari setiap masalah, dan belajar tersenyum dari kesakitan.
Tak banyak kalimat pengandaian untuk tetap membuatku diam tak bergerak di titik yg sama, karna hari terus melaju menuju esok hari. Pagi berganti siang, siang berganti malam dan malampun berganti dg pagi.
Hariku terus melaju...ahhh tepatnya kubiarkan melaju dengan indah.
Pada satu hari aku bertanya, hey...pada siapa harus kutujukan marah, sakit dan sedihku?
Oh no...tak perlu menjadi begitu, semakin menjelaskan semakin mempertegas ketidakdewasaan melankolis yg sangat menjemukan.
Aku kamu dia dan mereka....
Sakitku sakitmu...sedihku sedihmu...seyumku senyummu...bahagiaku bahagiamu
Berjalan kita tak pernah sendiri...yakinlah.
Menangispun terkadang bukan karna rasa sakit tapi karna begitu besar perhatian orang-orang luar biasa yg setia mendukung kita dengan cara yg tak terduga.
Ketika ada satu dua orang menyakitimu, Tuhan akan mengirimkan lebih banyak orang untuk meredakan sakitmu dan DIA tidak akan biarkanmu kehilangan senyuman.
Aku memilih versi nyaman dg menjadi begini....membiarkan apapun yg mengusik ketenanganku berlalu, tepatnya adalah merelakannya.
Siapapun berhak menentukan pilihan atas hatinya, percayakan langkahmu pada hatimu...tidak pada ego atopun emosimu yg justru akan membawamu ke versi tidak nyaman satu hari nanti.
Doaku untukku untukmu untuknya dan untuk mereka....
Semoga setiap orang bisa belajar menjadi lebih dewasa dari setiap masalah, dan satu hal yg terpenting adalah semoga setiap orang bahagia dengan pilihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar